26 January 2013

Matahari senja

Kala itu.. Sang mentari kembali dari atap-atap awan. Berpulang hingga ke titik horizonter kecil. Serasa sendiri selalu untuk sepii
namun,,
yang kutau kau masih menggengam erat jemariku, tanpa melihat sisi kehidupan yang tak kunjung usai. Kita saling menancapkan tonggak harapan yang kita ukir bersama. Meski kadang asa mingikis kehidupan kita, kau tetap selalu berterima kasih bijaksana dengan apa yang sudah engkau dapatkan, dan yang engkau mati-matian berikan kepadaku.
Jika kau bertanya akan menjadi apa jika waktu terulang kembali, maka aku akan selalu menjadi hati yang selalu mengisi hidupmu disetiap nafasku. Karna aku lahir didunia ini adalah sebagai tulang rusukmu sang pendamping hatimu.
#Fettucini

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More